Tadarus
Salih Ritual Kyai Hasyim Asy’ari
Oleh:
Anisul Fahmi
Kyai Hasyim Asy’ari
sosok figur yang sangat produktif dalam dunia karya tulis, terbukti ditemukannya
beberapa karya-karya beliau, banyak warisan dan jejak yang beliau tinggalkan
namun tak sekedar ilmu saja melainkan amal sebagai pengabdiannya kepada umat
sekaligus sebagai gerak jejak suri tauladan bagi santri, kader umat dan bangsa.
Karya beliau telah mampu melampaui sejarah pergolakan khazanah Islam klasik dan
menggambarkan ciri khas karakter keberagamaan orang Nusantara khususnya Indonesia,
beliau hadir sebagai figur yang dialogis dan mampu membaca kultur budaya dan agama
berjalan secara sinergi.
Karya-karya ilmiah
beliau tertuang dalam kitab:
1. Adab al-Alim
wa al-Muta‟allim
2. Risālah ahl
al-Sunnah wa al-Jamā’ah
3. Al-Tibyān
4. Al-Nūr
al-Mubīn
5. Ziyādah
al-Ta„līqāt
6. Tanbihāti
al-Wājibāt
7. Dlau‟
al-Mishbāḥ
8. Awdlih
al-Bayān
9. Irsyād
al-Mu‟minīn
10. Al-Manāsik
al-Shughrā
11. Risālah Jāmi’ah
al-Maqāshid
12. Risālah
Tusammā bi al-Jāsūs fī bayāni ahkām al-Naqūs
13. Risālah fī
jawāzi al-Taqlīd
14. Al-Darar
al-Muntatsirah
15. Tamyīz al-Haq min al-Bāthil
16. Risālah fī
al-„Aqāid
17. Risālah fī
al-Tashawwufi
Kitab Risālah
Jāmi’ah al-Maqāṣid sebagian dari karya ilmiah yang disusun oleh Kyai Hasyim Asy’ari,
kitab ini hanya memiliki 38 halaman namun ulasannya begitu dalam syarat akan
makna.
Kitab Risālah Jāmi’ah al-Maqāṣid secara harfiah bermakna ulasan yang
menghimpun tentang tujuan-tujuan, diantaranya mengulas beberapa tema, pertama penjelasan
tentang aqidah Islam, pokok-pokok hukum, kedua menguraikan tentang bersuci,
ketiga menjelaskan perihal hukum sholat, keempat soal zakat, kelima soal puasa,
keenam penjelasan haji dan umrah, ketujuh ditutup dengan uraian pokok-pokok
jalan menuju tasawuf.
Gagasan Tasawuf Kyai Hasyim Asy‟ari
Gagasan-gagasan tasawuf oleh kyai Hasyim Asy‟ari tertuang dalam literatur
kitab Risālah Jāmi’ah al-Maqāṣid, beliau menjelaskan tentang bagaimana cara
menuju kepada Allah. Tak luput beliau memaparkan anjuran amalan khusus untuk
dibaca diantaranya bacaan zikir, doa, dan beberapa bacaan do’a yang bersumber
dari al-Qur’an untuk dilantunkan pada waktu pagi dan sore hari. Dan tak kalah penting konsep yang ditawarkan
Hasyim Asy‟ari dalam kitab tersebut, ialah menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangan serta untuk selalu mencontoh nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya,
niat yang tulus tanpa pamrih dalam setiap rutinitas ritual ibadah kepada Allah,
mengatur waktu dengan cara memperbanyak zikir, bersahabat dengan para alim ulama,
serta meninggalkan diri dari sesuatu yang menghantarkan nafsu, demi menyelamatkan
dari penyesalan dan kehancuran, mengapa demikian, karena dengan begitu manusia
akan sampai pada puncaknya kenikmatan hakiki, perjumpaan ruh seorang hamba kepada
Allah untuk mencapai ridhaNya.
Lanjut kyai Hasyim Asy’ari menguraikan proses dan tahapan-tahapan
menuju puncak yang harus dilakukan oleh hambanya; Pertama, bertaubat dari
hal-hal yang telah diharamkan dan dimakruhkan. Kedua, mencari ilmu pengetahuan sesuai
kadar kebutuhan. Ketiga, tak meninggalkan praktik thaharah dalam arti ia
selalu dalam kondisi suci dengan cara ia tak lepas dari wudlu. Keempat, melaksanakan
ritual ibadah wajib dan sunnah di awal waktu secara berjama’ah. Kelima, menjaga
delapan rakaat sholat dluha dan enam rakaat antara mahgrib dan isya atau biasa
dikenal dengan sholat awwabin/taubat. Keenam, menjalankan shalat malam.
ketujuh, melakukan shalat witir. Kedelapan, melaksanakan puasa Senin dan Kamis
serta puasa baidl selama tiga hari (disaat bulan purnama) dan pada hari-hari
yang dimulyakan (rajab dan asyura’). Kesembilan, membaca al-Qur’an dengan hudlur
(memaknai ayat demi ayat) dan tadabbur (merenungkan makna demi makna).
Kesepuluh, memperbanyak bacaan istighfar serta membaca shalawat kepada
nabi Muhammad SAW.
Ciputat, 22 Ramadhan 1440 H.