Kamis, 28 Desember 2017

RINDU ARAFAH



Arafah..........Cantik dan jelita nan indah auranya, Arafah aku menyebutnya, Arafah tak sekedar nama yg melekat padanya, Nama sebuah gunung yg menjulang tinggi di tengah padang pasir tanah suci makah karamah.Tempat yang sakral dan penuh kemuliaan, rentetan peristiwa yg layak di kenang sepanjang masa sebagai titah dalam kehidupan kita. Di tempat ini Nabi kita terakhir berfatwa, bersabda atasnama Tuhannya. di tempat ini lautan manusia bertatap muka atas dasar cinta menjalankan perintahNya, di tempat ini pula Nabi Adam dan Siti Hawa berjumpa mesrah nan bahagia setelah lama berpisah, merajut kembali ikatan cinta suci yang lama kering penuh dengan dahaga. Arafah banyak yg merindukan akan kemuliaan mu, banyak yg mengharapkan akan percikan berkahmu. Rindu malam Arafah, bersimpuh menundukan kepala meneteskan air mata memohon dengan ampunanNya. Tanpa Mu Ya Allah, aku bukan siapa-siapa, sebatas hamba yg penuh dengan keterbatasan, teteskanlah sifat AmpunanMu untuk proses menjalani ujianMu. Temukanlah hamba dengan hati dan nurani bahagia sebagai mana Nabi Adam menjalani bahtera rumahtangga penuh dengan suka cita.
Arafah Tetaplah kau jadi nama suci untuk bersimpuh bagi Alam Raya Ini.
31-08-17
#SelamatHariRayaIdhulAdha
#JanganLupaBahagia

BERKAH DAN SERAKAH

Dunia kerja dunia penguasa, siapa yang kuat dia yang dapat. Cara kerja tak lagi sehat semua diembat.Tak pandang dia saudara ataupun keluarga. Persaingan dunia kerja layaknya perebutan bola. Saling sikut penuh emosi level akut. Berjibaku cara yang keras, bercucuran keringat mengalir deras. Demi mengumpulkan lembaran kertas. Perjuangan kerja tak terukur bahkan sampai lembur. Memburu dan menggebu-gebu. Adu gengsi demi pundi-pundi materi dan eksistensi. Dunia kerja bak virus yang membius siapa saja yang mengendus maka akan tergerus. Dia tak sadar penghasilan semakin meningkat namun lalai akan zakat. Bukankah Agama mengatur cara kerja bernilai pahala, tak sekedar tujuan harta, tahta dan wanita. Bukankah Agama memberikan garansi tetap harus peduli sesama manusiawi. Hidup tak selamanya ni'mat atau sekarat. Hidup tak selamanya suka atau duka, bahagia atau sengsara. Proses hidup tak lama hanya sekejap mata. Kapan saatnya tiba masa ajalnya. Berdoa dan berusaha "Sandang Papan Pangan" menjadi jalan surgaNya terlindung dari murkaNya.
Anisul Fahmi
28-12-17

#JanganLupaBahagia

Selasa, 26 Desember 2017

SAMAWA BERUJUNG DERITA


Pernikahan tak lagi sakral ucap janji hanya sekedar seremonial. Kebahagiaan tak lagi rasakan, Kesengsaraan menjadi santapan. Ketenangan tergantikan, Kenyamanan terbinasakan. Tanggung Jawab tak lagi bisa menjawab. Komitmen membangun keluarga sirna entah kemana, sebab tak bisa mengatasi problem yang ada. Selingkuh dimana mana, nafkah tercecer begitu saja.
Sakinah semakin punah, Mawaddah menjelma sumpah serapah, Warrahmah menjadi gelisah. Ucap janji setia Komitmen belaka. Nikah tak lagi penuh Rahmat justru menjadi laknat.
Nikah tak lagi mendatangkan berkah justru malah bikin serakah.
Cinta yang terbagi penuh dengan alibi dihadapan istri atau suami. Mahar seperangkat alat sholat menjadi jalan memperalat. Cantik soal fisik. Jelita soal aura. Paras yang terlintas. Rindu akan semu. Nafkah sekedar materi tak berarti, tanpa dibarengi sentuhan ruhani. Nikah tak cukup dipusaran cinta, cita dan rasa. Tapi tanggung jawab sosial dihadapan manusia dan tanggung jawab moral dihadapan Tuhannya. Mampukah menghantarkan keluarga ke pintu surga dengan segala RidhaNya ataukah ke Neraka dengan segala murkaNya.

Anisul Fahmi
Ciputat 26-12-17

#JanganLupaBahagia

Manusia Yang Tak Manusiawi

Manusia yang katanya makhluk sosial ternyata individual.
Manusia kaya akan teoritis rasa manusiawi semakin terkikis.
Pangkat manusia semakin tinggi rasa dengki terus meninggi.
Populasi manusia semakin banyak rasa iba semakin tak tergerak.
Populasi perempuan semakin banyak, kekerasan semakin merambak.
Populasi laki-laki semakin sedikit, tanggung jawab semakin devisit.
Materi menjadi segalanya mengalahkan Tuhannya.
Makhluk sosial tipu muslihat jika niat kepentingan sesaat yang tak maslahat.
Tak usah bicara ikhlas kalau masih masih menindas.
Tak usah bicara kerja sosial kalau nyatanya cuma membual.
Manusia yang tak manusiawi sudahi tipu daya duniawi.

Anisul Fahmi




Ciputat 24-12-17

BICARA ATAU DIAM

Ilmu minim banyak bicara ilmu memadahi banyak alpa.
Semakin banyak bicara semakin pula ia dipercaya benar adanya.
Kapasitas ilmu itu soal belaka yang penting retorika membius banyak mata.
Tak peduli salah atau benar asal audiens menilai pintar. Belajar dengan instans baginya sudah mapan.
Merasa pintar semakin lupa sadar akan belajar. Merasa mampu semakin lupa sadar akan kurangnya ilmu.
Disisi lain banyak ilmunya namun tak cakap berbicara dengan kaya akan bahasa.
Bisa saja dia tak ada relasi menuju ke sana. Atau karena sibuk mencari suaka untuk ekonomi keluarga.
Bukan kah banyak bicara banyak lupa sehingga berbuat dosa ?
Berdosa jika banyak berbicara tak berdasarakan kebenaran yang ada.
Diam tanpa menyadarkan akan kebatilan hakikatnya dia membiarkan.
Di zaman penuh dengan caci maki masih saja berdiam diri tanpa peduli.
Di zaman yang penuh semu tak lagi harus rendah hati untuk berbagai Ilmu. "Berkatalah baik, benar dan maslahah jika tak mampu lebih baik diam dari pada bikin fitnah". 
Anisul Fahmi
07-12-17

#JanganLupaBahagia

GOTONG ROYONG OMONG KOSONG

Sifat acuh tak acuh kerap terjadi dimana-mana tak hanya di kota bahkan sekarang menjalar di desa. Individual dan cenderung menutup diri baginya nyaman, aman tanpa beban bebas dari belenggu ocehan. Masa bodoh dan tak mau tau di sekitar lingkungan olehnya menjadi jalan pikiran. Kehidupan diluar lebih nyata dibanding kehidupan disekitar mereka. Dunia maya menjadi hakikat hidupnya tanpa peduli dunia yang hadir didepan mata. Sibuk keliling dunia namun lupa akan tetangga. Sibuk silaturrahim tanpa rupa namun ia lupa mengabaikan jumpa dan sapa dengan tetangga. Yang katanya makhluk sosial ternyata makhluk individual. Yang katanya makhluk gemar gotong royong ternyata omong kosong.
Ia lupa kalau nabi bersabda "sebaik-baiknya tetangga ialah yang berbuat baik kepada tetangga sebaik-baiknya sahabat ialah yang yang berbuat baik kepada sahabat"
Anisul Fahmi

06-12-17

SEHAT ?

Perkembangan dunia medis cepat melesat. Pengobatan semakin canggih. Tenaga medis dan praktisi kesehatan berjibun tak terhitung. Pendirian rumah sakit dan klinik menjamur dan terukur melayani segala umur mengobati penyakit berbagai unsur. Pemerintah menjamin kesehatan akan keselamatan demi berlangsungnya tatanan, benarkah anak cucu negeri menikmati ? Ataukah hanya ilusi ? Fenomena yang terjadi masih disana sini hak kesehatan terkekang soal materi. Ketimpangan sosial dan ekonomi semakin kentara dan terasa dimata rakyat jelata, tradisi buruk pengelompokan berdasarkan penghasilan semakin jelas dan lugas.
Potret buram kesehatan semakin runyam.
Bicara sehat bicara soal isi kantong tak sekarat. Masihkah ada kerja-kerja sosial dengan tulus dan terus menerus tanpa ada niat mengendus ?.
Anisul Fahmi
04-12-17

#JanganLupaBahagia

RUMAH MEWAH KELUARGA PUNAH

Zaman edan semua menjadi tak beraturan dan tak karuan.
Rumah mewah keluarga saling pisah.
Rumah minimalis keluarga beradu sinis.
Rumah penuh laknat tak lagi rahmat.
Rumah menjadi sebab emosi caci maki.
Rumah tak lagi teduh saling menuduh.
Rumah penuh curiga saling tak percaya.
Rumah mewah penghuni malah serakah.
Keluarga tak lagi menjadi saudara.
Saudara tak lagi menjadi keluarga.
Tak lagi menjadi saudara keluarga.
Hidup tanpa silaturrahmi lebih berarti.
Rumahku surgaku rumahmu nerakamu.
Rumahmu surgamu rumahku nerakaku.
(JAMAN EDAN ORA EDAN ORA KEDUMAN)
Anisul Fahmi
01-12-17

#JanganLupaBahagia

GELAR DUNIA HATI FANA


Gelar semakin menggelegar malah semakin liar gelar semakin tinggi justeru hilang Peduli.
Akal sehat tak manfaat malah bikin sesat akal sehat tak berguna justeru bikin guna-guna.
Akal waras yang tak selaras akal waras yang tak membekas.
Hati nurani suci tergantikan pundi-pundi materi, hati nurani yang tulus mengendus demi fulus.
Etika tak lagi ada, emosi semakin membabi buta.
Yang katanya pendidik tapi mengapa menghardik ?
Yang katanya humanis tapi mengapa bersikap bengis ?
Yang katanya mengajak tapi mengapa menginjak ?
Yang katanya ilmuan tapi mengapa ajarkan tipuan ?
Dimana hilangnya hati Qur'ani atas titah sang nabi, goresan tinta sabda nabi tak lagi ada di hati. 

Anisul Fahmi
30-11-17

Tadarus Salih Ritual Kyai Hasyim Asy’ari

Tadarus Salih Ritual Kyai Hasyim Asy’ari Oleh: Anisul Fahmi Kyai Hasyim Asy’ari sosok figur yang sangat produktif dalam dunia k...